REKOR BARU PENJUALAN BUS GANDENG DI JAKARTA
Kerjasama Scania melalui PT. United Tractors selaku Agen Tunggal Pemegang Merek di Indonesia dengan PT. Transjakarta membawa rekor baru penjualan bus Scania di Indonesia. Sejak beredarnya bus-bus Scania di Indonesia akhir tahun 1990-an, pembelian untuk Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta menjadi pembelian terbanyak dalam sejarah Scania di Indonesia. Khususnya pembelian dalam partai besar alias grosir.
Dalam kurun 2015-2016, PT. Transjakarta akan mengoperasikan 103 unit bus gandeng tipe K340IA/6x2-2 dan K320IA/6x2-2. “Scania telah berdiskusi dengan beberapa operator TransJakarta tentang pengiriman bus dalam waktu dekat ini dan beberapa waktu mendatang, suatu terobosan besar untuk pasar transportasi publik di Indonesia,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Scania di Indonesia, Mikael Benje, dalam rilis Scania tertanda Jumat (26/6/15) yang diterima haltebus.com.
Markas besar Scania di Swedia merinci pengiriman yang sudah, sedang dan akan dilaksakan. Menurut mereka 20 unit telah dikirim dan diserahkan pada PT. Transjakarta, dan 30 unit sisanya akan diselesaikan pada tahun 2015 ini. Artinya ada 50 unit bus gandeng yang dipesan PT. Transjakarta, namun Scania menyebut ada 51 total bus yang diserahkan.
Sementara, tahun ini juga Scania mendapat pesanan 51 unit bus gandeng dari PT. Mayasari Bhakti, yang baru saja memenangkan tender investor-operator pada Mei lalu untuk Koridor 12. Menurut Direktur Marketing PT. United Tractors, Loudy I. Ellias pemesanan kedua untuk PT. Transjakarta sejumlah 31 unit. Jika dihitung dengan satu unit bus K340IA/6x2-2 yang telah diserahkan melalui sumbangan pihak swasta, maka tahun ini ada 52 unit Scania yang akan beroperasi. Sementara itu nilai penjualan, jika mengacu pada angka di e-kalatog Pemrov. DKI Jakarta satu unit bus gandeng dibanderol Rp. 4,4 - 4,6 miliar. Dari 102 unit pemesanan itu, total penjualan berkisar Rp. 448,8 - 469,2 miliar untuk tipe K320IA/6x2-2, ditambah satu unit K340IA/6x2-2 yang disebut Loudy Rp. 5,8 miliar. Transaksi yang dibukukan mencapai Rp. 454,6 - 475 miliar.
Pada pemesanan 20 dan 31 unit mendatang Scania mengirimkan tipe K320IA/6x2-2. “Kami berharap akhir tahun ini bisa dioperasikan pengiriman kedua sebanyak 31 unit bus gandeng,” kata dia di sela-sela perkenalan bus gandeng Transjakarta Senin (22/6/15) kepada haltebus.com.
Penjualan untuk Transjakarta di Indonesia menjadi penjualan terbesar kedua untuk bus berbahan bakar gas Euro 6 yang ditawarkan Scania ke berbagai negara. Pemesanan itu juga menjadi rekor tersendiri baru PT. United Tractors yang mengageni Scania sejak tahun 2004. Apalagi spesifikasi yang dipesan ini untuk bus kota dan berbentuk bus gandeng.
Sebelumnya, Scania juga mengumumkan penjualan 147 unit bus berbahan bakar gas Euro 6 untuk Cartagena, Kolombia. Namun, penjualan untuk kebutuhan Transjakarta masih membukukan penjualan terbanyak untuk bus gandeng 18 meter. Cartagena hanya memesan 58 unit bus gandeng, sementara seluruh pesanan terakhir PT. Transjakarta dan PT. Mayasari Bhakti sebanyak 102 unit dan sumbangan swasta untk PT. Transjakarta satu unit.
Menurut Scania, setahun terakhir PT. Transjakarta telah mengujicobakan bus gandeng yang memiliki panjang 18 meter. Mereka menyebut bus itu telah diuji dengan catatan operasional 8 ribu Km di Koridor I. Setelah ujicoba itu, lanjut Scania, akhirnya PT. Transjakarta sebagai salah satu dar 10 operator BRT Transjakarta memutuskan memesan bus gandeng.
“Mengapa Pemprov DKI Jakarta beli bus yang kualitasnya lebih rendah sementara ada yang lebih bagus? Sekarang saya ubah itu, saya minta PT. Transjakarta untuk membeli bus yang berkualitas,” kata Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama seperti dikutip Scania saat perkenalan 20 unit bus gandeng baru.
Bus-bus yang dipesan PT. Transjakarta dan PT. Mayasari Bhakti memiliki tipe dan kapasitas yang sama. Daya angkut bus bisa memuat 140 penumpang, ada 39 kursi termasuk enam kursi prioritas dan ruang untuk kursi roda. Scania menyebut mereka bekerja sama dengan Karoseri Laksana untuk mendukung penyediaan bus-bus itu.
Dalam catatan haltebus.com ujicoba yang dilakukan PT. United Tractors dan PT. Transjakarta dilakukan beberapa kali saat jalur tak ramai dan malam hari. Sementara untuk ujicoba saat beban puncak baru dilakukan pada akhir Mei lalu. Salah satunya yang sempat diikuti haltebus.com di Koridor 1 Blok-M - Kota.
Perubahan spesifikasi, khususnya tenaga yang dihasilkan mesin OC09 102, dari 340HP menjadi 320HP juga hasil dari ujicoba itu. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sangat berharap bus-bus buatan Eropa bisa mendukung operasional Transjakarta. Semoga saja perawatannya bisa semakin diperhatikan. Untuk yang satu ini Loudy menyebut, “PT. United Tractors menyiapkan free service guarantee satu tahun.”(naskah : mai/foto : scania.com/mai)
Dalam kurun 2015-2016, PT. Transjakarta akan mengoperasikan 103 unit bus gandeng tipe K340IA/6x2-2 dan K320IA/6x2-2. “Scania telah berdiskusi dengan beberapa operator TransJakarta tentang pengiriman bus dalam waktu dekat ini dan beberapa waktu mendatang, suatu terobosan besar untuk pasar transportasi publik di Indonesia,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Scania di Indonesia, Mikael Benje, dalam rilis Scania tertanda Jumat (26/6/15) yang diterima haltebus.com.
Markas besar Scania di Swedia merinci pengiriman yang sudah, sedang dan akan dilaksakan. Menurut mereka 20 unit telah dikirim dan diserahkan pada PT. Transjakarta, dan 30 unit sisanya akan diselesaikan pada tahun 2015 ini. Artinya ada 50 unit bus gandeng yang dipesan PT. Transjakarta, namun Scania menyebut ada 51 total bus yang diserahkan.
Sementara, tahun ini juga Scania mendapat pesanan 51 unit bus gandeng dari PT. Mayasari Bhakti, yang baru saja memenangkan tender investor-operator pada Mei lalu untuk Koridor 12. Menurut Direktur Marketing PT. United Tractors, Loudy I. Ellias pemesanan kedua untuk PT. Transjakarta sejumlah 31 unit. Jika dihitung dengan satu unit bus K340IA/6x2-2 yang telah diserahkan melalui sumbangan pihak swasta, maka tahun ini ada 52 unit Scania yang akan beroperasi. Sementara itu nilai penjualan, jika mengacu pada angka di e-kalatog Pemrov. DKI Jakarta satu unit bus gandeng dibanderol Rp. 4,4 - 4,6 miliar. Dari 102 unit pemesanan itu, total penjualan berkisar Rp. 448,8 - 469,2 miliar untuk tipe K320IA/6x2-2, ditambah satu unit K340IA/6x2-2 yang disebut Loudy Rp. 5,8 miliar. Transaksi yang dibukukan mencapai Rp. 454,6 - 475 miliar.
Pada pemesanan 20 dan 31 unit mendatang Scania mengirimkan tipe K320IA/6x2-2. “Kami berharap akhir tahun ini bisa dioperasikan pengiriman kedua sebanyak 31 unit bus gandeng,” kata dia di sela-sela perkenalan bus gandeng Transjakarta Senin (22/6/15) kepada haltebus.com.
Penjualan untuk Transjakarta di Indonesia menjadi penjualan terbesar kedua untuk bus berbahan bakar gas Euro 6 yang ditawarkan Scania ke berbagai negara. Pemesanan itu juga menjadi rekor tersendiri baru PT. United Tractors yang mengageni Scania sejak tahun 2004. Apalagi spesifikasi yang dipesan ini untuk bus kota dan berbentuk bus gandeng.
Sebelumnya, Scania juga mengumumkan penjualan 147 unit bus berbahan bakar gas Euro 6 untuk Cartagena, Kolombia. Namun, penjualan untuk kebutuhan Transjakarta masih membukukan penjualan terbanyak untuk bus gandeng 18 meter. Cartagena hanya memesan 58 unit bus gandeng, sementara seluruh pesanan terakhir PT. Transjakarta dan PT. Mayasari Bhakti sebanyak 102 unit dan sumbangan swasta untk PT. Transjakarta satu unit.
Menurut Scania, setahun terakhir PT. Transjakarta telah mengujicobakan bus gandeng yang memiliki panjang 18 meter. Mereka menyebut bus itu telah diuji dengan catatan operasional 8 ribu Km di Koridor I. Setelah ujicoba itu, lanjut Scania, akhirnya PT. Transjakarta sebagai salah satu dar 10 operator BRT Transjakarta memutuskan memesan bus gandeng.
“Mengapa Pemprov DKI Jakarta beli bus yang kualitasnya lebih rendah sementara ada yang lebih bagus? Sekarang saya ubah itu, saya minta PT. Transjakarta untuk membeli bus yang berkualitas,” kata Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama seperti dikutip Scania saat perkenalan 20 unit bus gandeng baru.
Bus-bus yang dipesan PT. Transjakarta dan PT. Mayasari Bhakti memiliki tipe dan kapasitas yang sama. Daya angkut bus bisa memuat 140 penumpang, ada 39 kursi termasuk enam kursi prioritas dan ruang untuk kursi roda. Scania menyebut mereka bekerja sama dengan Karoseri Laksana untuk mendukung penyediaan bus-bus itu.
Dalam catatan haltebus.com ujicoba yang dilakukan PT. United Tractors dan PT. Transjakarta dilakukan beberapa kali saat jalur tak ramai dan malam hari. Sementara untuk ujicoba saat beban puncak baru dilakukan pada akhir Mei lalu. Salah satunya yang sempat diikuti haltebus.com di Koridor 1 Blok-M - Kota.
Perubahan spesifikasi, khususnya tenaga yang dihasilkan mesin OC09 102, dari 340HP menjadi 320HP juga hasil dari ujicoba itu. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sangat berharap bus-bus buatan Eropa bisa mendukung operasional Transjakarta. Semoga saja perawatannya bisa semakin diperhatikan. Untuk yang satu ini Loudy menyebut, “PT. United Tractors menyiapkan free service guarantee satu tahun.”(naskah : mai/foto : scania.com/mai)
sumber: http://haltebus.com/detail456.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar